Nah,
bagaimana cara untuk mendeteksi
seseorang yang mengalami hiperaktif???
Bukan perkara yang
mudah membedakan anak yang mengalami hiperaktif dengan anak tidak mengalami
hiperaktif, anak yang tidak mengalami hiperaktif terkadang menunjukkan tanda-tanda kurang konsentrasi,
mudah teralihkan perhatiannya, aktivitas yang berlebihan dan bertindak semaunya
sendiri, namun pada anak yang mengalami hiperaktif, tanda-tanda ini sering
muncul, lebih berat kualitasnya dibandingkan dengan anak normal lainnya.
Berikut ini merupakan
ciri-ciri anak hiperaktif
Ø Inatensi
Yaitu
anak hiperaktif mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, konsentrasi gampang
terpecah, atau beralih dari satu hal ke hal yang lain.
Hal
ini bisa bisa di lihat dari anak yang
sering melamun, sulit menerima instruksi, karena perhatiannya terus
berpindah-pindah, pelupa, sering sekali membuat kesalahan, jarang mengerjakan
tugas hingga selesai.
Ø Gangguan
aktivitas yang berlebihan (
hyperactivity)
Gerakan
atau aktivitas ini, dilakukan secara berlebihan, melebihi anak-anak pada usia
umumnya. Anak-anak yang normal aktif biasanya melakukan aktivitas yang
produktif, sedangkan anak hyperaktif bertingkah aktif tanpa menunjukkan rasa
lelah, dan tanpa tujuan. Hal ini bisa di lihat dari tingkah mereka yang banyak
bicara, tidak bisa tenang dan diam, sering membuat kegaduhan, selalu memegang
apa yang mereka lihat, lebih gelisah dan impulsif di banding anak-anak seusia mereka.
Selain
apa yang di sebutkan di atas, anak hiperaktif juga meninjukkan sikap menentang,
kecemasan yang berlebihan, dan mengalami kesulitan dalam bersosialisasi. Hal
ini di tunjukkan dengan perilaku sebagai berikut :
Sering
melanggar peraturan, mudah marah, lebih mudah merasa terganggu di banding
dengan anak-anak seusia mereka, emosional, sensitif, merasa cemas jika
menghadapi situasi yang baru, dan menarik diri dari pergaulan.
Ø Impulsif
Anak
yang mengalami hiperaktif melakukan sesuatu tindakan, tanpa memikirkan akibat
dari perbuatannya. Mereka sangat di kuasai oleh perasaannya sehingga spontan
dalam melakukan suatu reaksi, dan mengalami kesulitan untuk mengendalikan
dorongan untuk melakukan sesuatu secara tidak terkendali, Sehingga penderita
gangguan impulsif cenderung tidak sabaran.
BACA JUGA :
- Pengertian Hiperaktif
- Penyebab anak hiperaktif
- Terapi yang dilakukan untuk anak hiperaktif
- Cara mengatasi anak hiperaktif
Identitifikasi Hiperaktif menurut
DSM IV
Menurut DSM IV (Diagnostic and statiscal
manual of mental disorder, 4th edition ) yang dikeluarkan oleh American
Psychiatric Association pada tahun 2005 kriteria anak yang di identifikasi
sebagai hiperaktif antara lain:
Ø Kegagalan
memusatkan perhatian
Enam
atau lebih gejala berikut ini berlangsung sekurang-kurangnya selama enam bulan.
Gejala tersebut berlangsung tidak wajar dan tidak sebanding dengan tingkat perkembangan pada
usia seharusnya.
1. Sering
gagal memberikan perhatian dan tidak teliti. Cenderung ceroboh jika mengerjakan
aktivitas seperti pekerjaan rumah, tugas, dan lainnya.
2. sering
tidak mendengarkan saat di ajak berbicara secara langsung
3. Sering
mengalami kesulitan untuk menjalankan instruksi dan tugas
4. Sangat
terganggu dengan rangsangan dari luar, terutam suara.
5. Cepat
lupa dalam menyelesaikan kegiatan sehari-hari
6. Gagal
dalam menjalankan instruksi
7. Sering
sekali kehilangan benda-benda penting untuk mendukung aktivitas bermain dan
belajarnya
8. Lebih
sering terlihat menghindar dan tidak menyukai pekerjaan- pekerjaan yang membutuhkan
konsentrasi dan pemusatan perhatian.
9. Mengalami
kesulitan untuk berkonsentrasi. Entah itu dalam bermain atau menyelesaikan
tugas.
Ø Hiperaktivitas
dan impulsivitas
Enam
atau lebih gejala berikut ini berlangsung sekurang-kurangnya selama enam bulan.
Gejala tersebut berlangsung tidak wajar dan tidak sebanding dengan tingkat
perkembangan pada usia seharusnya.
Hiperaktivitas
1. Mengalami
kesulitan ketika beraktivitas yang menuntutnya untuk tenang
2. Terus-menerus
bergerak seperti tak pernah merasa lelah
3. Berbicara
berlebihan
4. Tidak
bisa tenang . tangan dan kaki senantiasa bergerak
5. Sering
meningggalkan tempat duduk padahal situasi meminta untuk duduk tenang
6. Sering
sekali memanjat pada situasi dan kondisi yang tidak sesuai
Impulsivitas
1. Selalu
menyela pembicaraan
2. Memberi
jawaban sebelum pertanyaan selesai
3. Sering
kali mengganggu orang lain
Hal-hal yang perlu
diperhatikan mengenai gejala hiperaktivitas-impulsivitas:
1. Beberapa
gejala-gejala hiperaktivitas dan impulsivitas atau penyebab gangguan muncul
sebelum usia 7 tahun.
2. Harus
ada gangguan klinis secara signifikan yang ada di lingkungan sosial, akademik,
ataupun pekerjaan.
3. Gejala
tidaklah muncul secara eksklusif pada saat mengalami gangguan kejiwaan berat,
skizofrenia, atau gangguan psikotik lainnya.
4. Akibat
dari gangguan tersebut umumnya muncul pada dua atau lebih tempat. Misal di
sekolah dan di rumah.
Sumber
:
Susanto,
teguh. 2013. Penanganan bagi anak hyperactive. Yogyakarta : Familia
Lestari
& Zakiah. 2012. Kunci Mengendalikan Anak ADHD. Yogyakarta :Familia
Cahya,
Laili. 2013. ADHD bisa sembuh kok. Yogyakarta : familia.