Cara mendeteksi anak yang mengalami hiperaktif

Nah, bagaimana cara untuk mendeteksi  seseorang yang mengalami hiperaktif???
Bukan perkara yang mudah membedakan anak yang mengalami hiperaktif dengan anak tidak mengalami hiperaktif, anak yang tidak mengalami hiperaktif terkadang  menunjukkan tanda-tanda kurang konsentrasi, mudah teralihkan perhatiannya, aktivitas yang berlebihan dan bertindak semaunya sendiri, namun pada anak yang mengalami hiperaktif, tanda-tanda ini sering muncul, lebih berat kualitasnya dibandingkan dengan anak normal lainnya.
Berikut ini merupakan ciri-ciri  anak hiperaktif
Sumber Foto : cantiknesia.com

  Ø  Inatensi
Yaitu anak hiperaktif mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, konsentrasi gampang terpecah, atau beralih dari satu hal ke hal yang lain.
Hal ini bisa bisa di lihat dari  anak yang sering melamun, sulit menerima instruksi, karena perhatiannya terus berpindah-pindah, pelupa, sering sekali membuat kesalahan, jarang mengerjakan tugas hingga selesai.

  Ø  Gangguan aktivitas yang berlebihan (  hyperactivity)
Gerakan atau aktivitas ini, dilakukan secara berlebihan, melebihi anak-anak pada usia umumnya. Anak-anak yang normal aktif biasanya melakukan aktivitas yang produktif, sedangkan anak hyperaktif bertingkah aktif tanpa menunjukkan rasa lelah, dan tanpa tujuan. Hal ini bisa di lihat dari tingkah mereka yang banyak bicara, tidak bisa tenang dan diam, sering membuat kegaduhan, selalu memegang apa yang mereka lihat, lebih gelisah dan impulsif  di banding anak-anak seusia mereka.

Selain apa yang di sebutkan di atas, anak hiperaktif juga meninjukkan sikap menentang, kecemasan yang berlebihan, dan mengalami kesulitan dalam bersosialisasi. Hal ini di tunjukkan dengan perilaku sebagai berikut :
Sering melanggar peraturan, mudah marah, lebih mudah merasa terganggu di banding dengan anak-anak seusia mereka, emosional, sensitif, merasa cemas jika menghadapi situasi yang baru, dan menarik diri dari pergaulan.

  Ø  Impulsif
Anak yang mengalami hiperaktif melakukan sesuatu tindakan, tanpa memikirkan akibat dari perbuatannya. Mereka sangat di kuasai oleh perasaannya sehingga spontan dalam melakukan suatu reaksi, dan mengalami kesulitan untuk mengendalikan dorongan untuk melakukan sesuatu secara tidak terkendali, Sehingga penderita gangguan impulsif cenderung tidak sabaran.



BACA JUGA :

Identitifikasi Hiperaktif menurut DSM IV

Menurut DSM IV (Diagnostic and statiscal manual of mental disorder, 4th edition ) yang dikeluarkan oleh American Psychiatric Association pada tahun 2005 kriteria anak yang di identifikasi sebagai hiperaktif antara lain:
     Ø  Kegagalan memusatkan perhatian
Enam atau lebih gejala berikut ini berlangsung sekurang-kurangnya selama enam bulan. Gejala tersebut berlangsung tidak wajar dan tidak  sebanding dengan tingkat perkembangan pada usia seharusnya.
1.  Sering gagal memberikan perhatian dan tidak teliti. Cenderung ceroboh jika mengerjakan aktivitas seperti pekerjaan rumah, tugas, dan lainnya.
2.      sering tidak mendengarkan saat di ajak berbicara secara langsung
3.      Sering mengalami kesulitan untuk menjalankan instruksi dan tugas
4.      Sangat terganggu dengan rangsangan dari luar, terutam suara.
5.      Cepat lupa dalam menyelesaikan kegiatan sehari-hari
6.      Gagal dalam menjalankan instruksi
7.     Sering sekali kehilangan benda-benda penting untuk mendukung aktivitas bermain dan belajarnya
8.   Lebih sering terlihat menghindar dan tidak menyukai pekerjaan- pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi dan pemusatan perhatian.
9. Mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi. Entah itu dalam bermain atau menyelesaikan tugas.
  Ø  Hiperaktivitas dan impulsivitas
Enam atau lebih gejala berikut ini berlangsung sekurang-kurangnya selama enam bulan. Gejala tersebut berlangsung tidak wajar dan tidak sebanding dengan tingkat perkembangan pada usia seharusnya.
Hiperaktivitas
1.      Mengalami kesulitan ketika beraktivitas yang menuntutnya untuk tenang
2.      Terus-menerus bergerak seperti tak pernah merasa lelah
3.      Berbicara berlebihan
4.      Tidak bisa tenang . tangan dan kaki senantiasa bergerak
5.      Sering meningggalkan tempat duduk padahal situasi meminta untuk duduk tenang
6.      Sering sekali memanjat pada situasi dan kondisi yang tidak sesuai

Impulsivitas
1.      Selalu menyela pembicaraan
2.      Memberi jawaban sebelum pertanyaan selesai
3.      Sering kali mengganggu orang lain

Hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai gejala hiperaktivitas-impulsivitas:
1.      Beberapa gejala-gejala hiperaktivitas dan impulsivitas atau penyebab gangguan muncul sebelum usia 7 tahun.
2.      Harus ada gangguan klinis secara signifikan yang ada di lingkungan sosial, akademik, ataupun pekerjaan.
3.      Gejala tidaklah muncul secara eksklusif pada saat mengalami gangguan kejiwaan berat, skizofrenia, atau gangguan psikotik lainnya.
4.      Akibat dari gangguan tersebut umumnya muncul pada dua atau lebih tempat. Misal di sekolah dan di rumah.

Sumber :
Susanto, teguh. 2013. Penanganan bagi anak hyperactive. Yogyakarta : Familia
Lestari & Zakiah. 2012. Kunci Mengendalikan Anak ADHD. Yogyakarta :Familia

Cahya, Laili. 2013. ADHD bisa sembuh kok. Yogyakarta : familia.