Cara
mengatasi anak hiperaktif, bukan perkara yang mudah, butuh proses dan kesabaran
untuk membuat anak hiperaktif berperilaku seperti anak normal seusianya. Berikut
ini tindakan-tindakan penanganan yang dapat di lakukan orang tua untuk mengubah
perilaku negatif anak hiperaktif agar menjadi sesuai dengan harapan dan
norma-norma di masyarakat.
1. Menerapkan peraturan
Menerapkan peraturan akan membuat
anak hiperaktif mengetahui mana tindakan yang boleh di lakukan, dan mana
tindakan yang tidak boleh di lakukan. Jika anak melakukan perbuatan baik, maka
anak akan mendapatkan reward (hadiah ) dan apabila melakukan perbuatan tidak
baik, maka akan mendapatkan punishment. Sehingga anak dapat mengurangi perilaku
yang tidak di inginkan.
2. Menjelaskan kepada anak apa
akibat yang timbul dari perbuatannya
Memberi pengertian pada anak,
jika dia terus mengganggu temannya, maka ia tidak akan memiliki teman. Dan jika
dia melawan guru, tidak mengerjakan tugas sekolah, maka ia tidak akan naik
kelas.
3. Menyalurkan energinya dengan
kegiatan yang positif
Anak hiperaktif seolah-olah
memiliki energi penuh, tidak merasa kelelahan, maka dari itu, orang tua harus
menyalurkan energi tersebut, dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang positif,
misalnya dengan berolahraga, atau melakukan hobi yang di sukai anak. Kegiatan
ini dapat sekaligus menjadi cara untuk mengasah bakat dan kemampuan. Manfaat
lainnya yaitu meningkatkan konsentrasi , mengurangi depresi dan kecemasan,
meningkatkan pertumbuhan otak, dan membuat tidur menjadi lebih baik.
BACA JUGA :
- Pengertian Hiperaktif
- Cara mendeteksi anakyang mengalami hiperaktif
- Terapi yang dilakukan untuk anak hiperaktif
- Penyebab anakhiperaktif
4. Mengajak anak ke taman atau
melihat alam
Melihat pemandangan indah, dengan
pepohonan dan udara yang segar akan menurunkan gejala hiperaktif, sebab anak
berkesempatan untuk menghirup udara segar. Dengan suasana hijaunya alam, akan
membuat ketenangan dan kedamaian.
5. Menenangkan anak ketika
menunjukkan perilaku hiperaktif-impulsiv
Ketika anak lagi temper tantrum,
bantulah anak untuk mengatur napas. Selain itu buat anak tenang dengan cara
memeluknya, memberikan pijatan lembut, atau memutarkan musik klasik, dan ajak
anak melakukan kegiatan yang di sukainya.
6. Melatih kesabaran
Melatih kesabaran anak,dengan
menjadi teladan bagi anak. Orang tua harus
menjaga perilakunya dengan tidak mudah marah, tidak bersikap kasar, dan
sabar menunggu antrian.
Memberikan pujian kepada anak,
misalnya, “ibu tahu mengantri itu sangat membosankan, tapi ibu yakin, kamu
pasti bisa, karena kamu anak hebat, pasti bisa mengantri juga.”
Menggunakan timer, misalnya
ketika anak mengajak ibu, bermain, tetapi ibu masih sibuk, maka ibu harus
meminta waktu kepada anak, misalnya, “tunggu lima belas menit lagi, nanti kita
akan bermain bersama.” Dan ibu harus menepati janjinya itu.
7. Menerapkaan pola makan yang sehat
Menyediakan makanan dan
minuman yang memiliki asupan gizi cukup, untuk nutrisi anak, dan menghindari
makanan dan minuman yang merugikan kesehatan.
Sumber
:
Susanto,
teguh. 2013. Penanganan bagi anak hyperactive. Yogyakarta : Familia
Lestari
& Zakiah. 2012. Kunci Mengendalikan Anak ADHD. Yogyakarta :Familia
Cahya,
Laili. 2013. ADHD bisa sembuh kok. Yogyakarta : familia.